Jumat, Januari 02, 2009

NEW YEAR

Batavia City, 2 Januari 2009
What do you know about new year? New year make some body be glad although they are sad. Why? Setiap pergantian tahun Masehi selalu dirayakan besar-besaran oleh sebagian besar warga di seluruh belahan dunia ini. Hal inipun terjadi pada pergantian tahun ini, tak peduli belum lama seluruh penghuni bumi ini dibuat kalang kabut dengan krisis ekonomi dan tahun depanpun beberapa prediksi buruk menanti. Semua orang mengais harap dalam cemas. Sayang, semua dirayakan dengan pesta pora dan glamour yang berbau hedonisme.

Padahal, di belahan lain bumi ini ada sebagian penghuni yang tidak merayakannya dengan pesta pora, tetapi dengan pesta darah. Jangankan untuk memikirkan makanan dan angan-angan di masa depan, untuk menyelamatkan diripun rasanya sulit. Mungkin di benak mereka yang ada hanya sebuah asa agar mereka selamat dari segala gempuran yang membabi buta. Seluruh negeri seakan hanya bisa menonton tanpa bisa berbuat apapun. Sungguh kontradiktif sekali dengan keadaan di suatu masa yang lalu, dunia internasional bersatu menggulingkan penguasa sebuah negeri. Gempuran hebat yang menimpa sebuah bangsa oleh bangsa lain di awal tahun ini mengingatkan kita kepada pembunuhan massal dengan tujuan pemberantasan sebuah bangsa yang terjadi di masa lalu.

Jika kita renungkan isi kandungan sebuah ayat Al-Qur’an yang mengatakan bahwa kita diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling kenal mengenal, bukan saling membunuh dan menunjukkan superioritas terhadap yang lain. Bukan hanya Islam, semua agama selalu mengajarkan kedamaian terhadap sesama. Setiap suku bangsa tercipta memiliki kelebihan dan kekurangan, setiap kita tercipta memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, kita pelajari kelebihan dan kekurangan yang lain, kita tiru kelebihannya dan kita lengkapi kekurangannya. Bukan tak mungkin akan tercipta suku bangsa yang sempurna walaupun bukan kesempurnaan mutlak. Paling tidak, suku bangsa terbaik di antara yang terbaik.

Jika kita renungkan pula, dekatnya Natal, Tahun Baru Islam, dan Tahun Baru Masehi, seolah mengisyaratkan perlunya kedamaian di seluruh pelosok bumi. Hanya dalam suasana damai kita bisa membangun kemajuan, hanya dalam suasana damai kita dapat mencapai yang terbaik dari terbaik. Bagaimanapun perang hanya akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak. Menang jadi arang kalah jadi abu. Oleh karena itu, baik itu perselisihan, tawuran, perang ,atau apapun namanya hanya menimbulkan penderitaan dan keprihatinan. Sudah sepatutnya setiap kita menjadi insan beradab, setiap suku menjadi suku beradab, setiap bangsa menjadi bangsa beradab. Maka akan tercipta peradaban yang mulia. Jika hewan saja mendapat perlakuan istimewa, perlindungan serta rasa aman, apatah lagi yang namanya manusia. Makhluk yang Tuhan ciptakan paling sempurna diantara makhluk-Nya. Sepatutnya pula kita tidak mengotori kesempurnaan yang diciptakan Tuhan dengan api amarah yang membabi buta sehingga menurunkan derajat kita ke tingkat yang lebih rendah daripada seekor hewan. Sepatutnya pula setiap pergantian tahun kita rayakan dengan perenungan yang dalam penuh kejujuran, agar kesalahan di masa lampau tiada lagi terulang dan tahun esok meraih yang terbaik. Sepertinya prinsip hari ini harus lebih baik daripada kemarin, hari esok harus lebih baik daripada hari ini memang tepat kita terapkan. Jangan lagi ada penyesalan yang terulang. Semangat mengintrospeksi diri selalu ada dalam setiap kesempatan. Happy new year forever, for Us....I Hope The God always bless Us, I hope The God always with Us forever....