Seseorang merenung setelah membaca berbagai media massa.
Dia : Mengapa Tuhan menciptakan masalah?
Suara hati : Karena dengan adanya masalah, manusia baru bisa mengembangkan
akalnya.
Dia : Mengapa demikian?
Suara hati : Karena setelah ada masalah, manusia baru mulai berpikir untuk
mengatasinya.
Dia : Jadi, masalah itu merupakan latihan untuk mencerdaskan manusia?
Suara hati : Bisa juga dikatakan demikian.
Dia : Tapi...bagaimana cara manusia memecahkan masalahnya?
Suara hati : Ya...dengan berpikir.
Dia : Tapi...bagaimana jika setelah berpikir, ia mengalami jalan buntu?
Suara hati : Ya...terus berpikir.
Dia : Tapi...kalau tetap tidak bisa?
Suara hati : Ya...tetap think and think.
Dia : Tapi...bagaimana kalau manusia itu tetap merasa tidak bisa mengatasi
masalahnya?
Suara hati : Itu berarti manusia itu tidak sabar dan mudah putusasa.
Dia : Loh, bagaimana kalau orang itu sudah sabar dan telah berusaha
semaksimal mungkin, tetapi masalahnya tetap tidak terpecahkan?
Suara hati : Mungkin ada yang ia lupakan.
Dia : Apa itu?
Suara hati : Doa
Dia : Jika ia sudah berdoa dan berusaha?
Suara hati : Seperti kata Tuhan, tawakkal.
Dia : Jika ia sudah berdoa, berusaha dan tawakkal?
Suara hati : Sabar.
Dia : Jika ia sudah sabar?
Suara hati : Mungkin ada yang ia lupakan.
Dia : Apa itu?
Suara hati : Sholat.
Dia : Mengapa?
Suara hati : Karena kata Tuhan, ” Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sholat
dan sabar sebagai penolongmu.”
Dia : Jika manusia sudah melakukan semua itu,tetapi masalahnya belum
terpecahkan?
Suara hati : Itu tidak mungkin.
Dia : Mengapa?
Suara hati : Karena Tuhan juga bilang, kalau Dia tidak akan menimpakan sesuatu
di luar kemampuan hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar