God, hari ini ada segayung air yang mengendap di dadaku. Sudah ke sekian kalinya aku mengikuti tes tersebut. Hari ini, ternyata aku gagal lagi. Aku merasa sudah melakukan usaha yang maksimal, baik lahir maupun batin.Tak henti doapun kupanjatkan kepada-Mu karena aku selalu ingat Ud'uuniiy astajib lakum(Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan). Aku juga ingat bahwa Kau Mahadekat melebihi urat leherku sendiri.Tapi, mengapa Tuhan?hari ini aku malah menggantang kecewa.Padahal, aku tak meminta yng muluk. Aku hanya ingin bisa memberi bukan hanya diberi. Walau bagaimanapun tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Tuhanku, aku tak mau menjadi pengikut aliran sesat yang diciptakan orang yang kecewa karena doanya belum Kau kabulkan.Tuhanku, aku merasa seperti seorang pengemis yang berdoa agar ia bisa bersedekah.Akan tetapi, aku juga masih ingat bagaimana Engkau menunjukkan kepadaku tentang rahasia sebuah doa.
Waktu itu, aku juga tak henti berdoa kepada-Mu agar honor tulisanku segera turun karena simpananku makin menipis.Waktu itu Engkau juga tak menurunkan honorku hingga simpananku habis. Ternyata Engkau baru menurunkan honorku setelah simpananku habis dengan jumlah yang melebihi perjanjianku dengan redaktur.Waktu itu, aku bersyukur ternyata honor itu Kautambahkan dan Kauberikan pada saat aku benar-benar membutuhkan. Entah apa yang terjadi jika honorku Kau turunkan pada saat simpananku masih ada.Tentu honorku habis dan simpananku juga habis.
Aku juga masih ingat waktu aku berpikir akan berdoa agar seorang sahabatku yang sakit segera pulang dari rumah sakit. Ternyata sebelum doaku kupanjatkan, Kau telah mengabulkan keinginanku.
Tuhan, apakah hari ini juga akan menjadi saksi Kau menunda doaku atau menggantinya dengan sesuatu yang melebihi harapanku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar